Terkuak Misteri Siapa dibalik Racun Kopi Sianida

 Terkuak Misteri Siapa dibalik Racun Kopi Sianida 


Masih ingatkah kasus pembunuhan kopi sianida, yang ternyata pembunuhan adalah teman dekatnya. Selama 8 Tahun telah berlalu, kasus ini masih berlanjut, apalagi seorang wanita bernama Jessica Kumala Wongso sebagai tersangka pembunuhan temannya sendiri yaitu Mirna. Akibat keracunan minuman kopi vietnam dipesannya untuk pertemuan salah satu kafe di kota Jakarta. 

Lantas sumber-sumber beredar seluruh internet digital dari media sosial hingga channel youtube masih membahas tentang kasus ini. Selama 8 tahun, semua masih belum memecahkan baca juga : Bagaimana cara mendapatkan promo bonus di GTA777 kasus siapa dalang dibalik pembunuhan Mirna. Hingga kasus paling besar dijadikan sebuah film Netflix diberikan judul ICE COLD. 

Sudahkah kalian menonton film kisah tentang Jessica Sianida ICE COLD tersebut? 

Dari kronologi mengenai kopi sianida dengan judul Ice Cold dalam arti Es dingin. Bukan termasuk dalam seorang pembunuhan berdarah dingin. Melainkan minuman yang tiba-tiba menyebar jadi beku di dalam tubuh seorang manusia. 

Film ini di sutradari oleh Rob Sixsmith, memberikan kisah tentang kasus pembunuhan terkenal Mirna Salihin, yang diduga dibunuh oleh temannya, Jessica Wongso, seorang warga Australia. Dalam kasus pembunuhan ini mendapatkan ketenaran yang sangat besar di Indonesia dan disebut sebagai KEJAHATAN ABAD INI dalam sejarah pembunuhan di Indonesia yang masih belum terungkap hingga kini. 


Dari film dokumenter ini dimulai menceritakan awal mula persahabatan Jessica Wongso dan Wayan Mirna Salihin. Jessica dan Mirna adalah teman kuliah di Australia yang kemudian menjadi teman dekat, mereka sering menghabiskan waktu bersama, termasuk berwisata ke luar negeri. 

Pada tanggal 6 Januari 2016, Jessica dan Mirna janji ketemuan untuk makan siang ke Kafe Olivier. Kemudian Jessica memesan dua cangkir kopi Vietnam, satu untuk dirinya dan satu untuk Mirna. 

Sambil menunggu teman-temannya, Jessica pamit untuk keluar membeli sesuatu. Setelah beberapa menit, dia kembali lagi ke kafe Olivier tersebut. Usai memesan kopi Vietnam tersebut. Jessica membayar langsung ke kasir. Setelah itu, dirinya mencari tempat duduk untuk teman-temannya nanti tiba di kafe tersebut. 

Sambil menunggu kedatangan temannya yang sudah dijanjikan, kopi Vietnam yang sudah dipesan pun datang. Beberapa menit Mirna tiba bersama temannya yaitu Hani. Di sana mereka berdua menghampiri Jessica sudah menunggu kedatangan mereka berdua. 

Pada saat Mirna dan Hani duduk di mana Jessica memesan tersebut. Kopi Vietnam diberikan oleh Mirna. Mirna meminum kopi tersebut, namun tiba-tiba Miran merasa sakit dan muntah-muntah. Dia merasa pusing, lalu dia dibawah ke rumah sakit. Belum sampai di rumah sakit, Mirna dinyatakan meninggal dunia karena keracunan sianida. 

Selama kasus ini terus mencuat seluruh publik media sosial. Hingga Jessica ditangkap kediamannya. Dalam segala persidangan dilalui, seorang pengacara Otto Hasibuan sampai saat ini masih menandatangani kasus Jessica. Pernyataan dari Pengacara Jessica bahwasannya segala pembuktian dan pengajuan bukti, kalau Jessica tidak bersalah. 

Namun, majelis hakim memutuskan bahwa Jessica bersalah dan menjatuhkan hukuman selama 20 tahun. Dalam bukti-bukti yang diberikan ke sidang pengadilan memang Jessica sebagai tersangka utama paling besar di Indonesia. Hingga perjalanan tahun ke tahun, kasus ini mulai terbongkar perlahan-lahan. 

Sebab, segala bukti dimulai kamera CCTV yang diputar ulang tidak jelas, seolah itu rekayasa agar seorang tersangka benar-benar dinyatakan bersalah. Oleh karena itu, kasus ini kembali dibuka kembali. Untuk mengulang kembali bukti yang sebenarnya di balik kasus pembunuhan Mirna. 

Semoga dalam kasus mengenai Jessica segera terungkap, atas kematian tidak wajar dari korban Mirna. Para saksi mulai membuka suara, kalau Jessica hanya sebagai tumbal kambing hitam. Dimana orang yang memberi umpan yang tidak salah, maka umpan akan kembali ke pemilik yang sebenarnya. 

Jessica adalah Wanita yang kuat, menopang segala tekanan seharusnya bukan untuk dirinya. Namun semua akan terkuak perlahan-lahan, nama baiknya akan kembali bersih sampai kasus pelaku pembunuhan sebenarnya memunculkan batang hidungnya sendiri.